Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 4, Hari Ini Minggu 9 Juni 2019. Sebenarnya mau ditulis pada hari yang serupa Minggu, namun ngantuk, jadi Admin mulai dongeng episode 4 ini hari Senin pagi ya tanggal 10 Juni 2019. Di Episode kemarin Eun Seom sudah sukses masuk ke banteng serikat Arthdal bareng Doti. Apa yang mau terjadi di episode hari ini?
Tadi udah nonton sih, sekilas Dia akan sukses menyandra Sanung Niruha alias San Woong dan jadinya berhadapan dengan Tagon. Dari pada makin ingin tau yuk dimulai aja, recap sinopsis hari ini.
Eunseom dabn Doti hingga ke Arthdal, Dia terkejut menyaksikan suatu patung besar melewatinya.
Daftar Isi
- Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 4 Part 1
- Eunseom berjumpa lagi dengan Chae Eun
- Eunseom ingin menyandera pemimpin serikat
- Serikat Bachi menyelenggarakan Rapat
- Mihol menangkap Haetuak
- Sanung berupaya keras menyingkirkan Tagon
- Danbyeok menemui Tagon
- Moogwang membunuh Suku Wahan yang sakit
- Tanya mengutuk mereka
- Moogwang ketakutan
Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 4 Part 1
Tak cuma itu saja, Doti menyaksikan ayan-ayam di kurung dan mengajukan pertanyaan terhadap Eunseom apa ini? Dia juga menyaksikan kerikil yang keras dibikin menyerupai monumen.
Baca juga: Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 3
Lalu Eunseom bergumam dalam hatinya kalau Dia menghasilkan kerikil keras untuk suatu kalung aja perlu waktu 4 kali bulan purnama. Dia ingin tau bagaimana dengan kerikil sebesar itu.
Kemudian ada orang tiba berteriak-teriak kuda bodoh…kuda bodoh. Ternyata itu kuda milik Eun Seom. Dia mengkonsumsi flora obat milik orang.
Saat orang itu hendak menghantam kudanya Eun Seom. Tiba-tiba matanya berubah jadi ungu dan EunSeom menyerang lelaki itu.
Orang-orang di pasar yang menyaksikan itu, eksklusif menyampaikan kalau Dia akan membunuhnya. Kemudian mereka menjajal mengundang penjaga dan menghentikan Dia.
Eunseom berjumpa lagi dengan Chae Eun
Tiba-tiba Chae Eun (Go Bo Gyeol), orang yang membantu Eun Seom kemarin berteriak “Hei!!!” Pria itu bilang Nona…
Lalu Chae Eun menjinjing Eunseom dan Doti bersamanya. Wanita itu menyampaikan kalau sebelumnya Dia sudah mengingatkan untuk meninggalkan Arthdal segera.
Tetapi Eun Sun menyampaikan kalau masih ada hal yang mesti Ia laksanakan disini. Wanita itu menyampaikan kalau Kau mesti lewati Arthdal secepatnya.
Eunseom akan meningalkan wilayah itu setelah urusannya selesai. Eun seom menyaksikan tempat-tempat disana nampak abnormal dan Dia mulai penasaran.
Lalu Dia masuk ke suatu rumah yang isinya belum dewasa sedang menghasilkan batu.
Eunseom menyaksikan belum dewasa itu di rantai kakinya. Kemudian Pemiliknya tiba dan memerintahkan mereka semua keluar dari wilayah itu.
Eun Seom mengajukan pertanyaan wilayah apa itu dan siapa belum dewasa itu. Kemudian Chae Eun menerangkan kalau belum dewasa itu yakni tahanan perang.
Kemudian Dia mengajukan pertanyaan apakah begitu cara menghasilkan tangga tembok besar di tebing hitam raksasa itu? Chae Eun pernah mendengar banyak orang tewas disaat menghasilkan itu.
Dia menyampaikan kalau orang-orang itu menyerupai ayam yang dilihatnya di saat dipasar. Begitu kejamnya mereka. Bangunan luar biasa yang mereka buat bukan produksi raksasa (seperti yang Ia kira di saat episode kemarin) Ini semua digarap oleh orang-orang suku lain / tawanan (budak).
Menurut Eunseom, merekalah yang melakukan pekerjaan menghasilkan bangunan-bangunan itu dan menyerupai mirip ayam yang di kurung dan dirantai.
Eunseom ingin menyandera pemimpin serikat
Dia ingin menyelamatkan sukunya (suku Wahan). Chae Eun terus bertanya, bagaimana Kamu akan melaksanakan itu?
Eunseom bertujuan untuk menyandera pemimpin unit dan ditukar dengan mereka. Yakni Sanung Niruha.
Kemudian perempuan itu menyampaikan suatu istana serikat Arthdal. Namun Dia menerangkan anggap saja Eunseom sukses masuk, kemudian planning apa yang mau Ia lakukan. Dia niscaya akan kesasar didalam sana.
Doti menyampaikan kalau paman Eunseom piawai dalam mengenali arah. Wanita itu menjelaskan, apa itu koridor, Serambi terhadap Eunseom.
Jalan itu menyerupai jaring laba-laba. Makara Chae Eun meminta Eunseom secepatnya pulang ke wilayah asalnya.
Eunseom menjawab kalau Dia akan menunggunya pergi keluar dari wilayah itu. Wanita itu masa ndeso terhadap Eun Seom, dan menyampaikan kalau Dia bukan pemimpin unit, namun PEMIMPIN SERIKAT.
Setelah itu, Cahe Eun berlangsung meninggalkan Eunseom, Dia nampak terlihat cemas. Kemudian orang yang tadi nyaris dibunuh Eunsom di pasar kelihatannya anak buah/pengawalnya nona Chae Eun (Siapakah Dia? Makin ingin tau saja)
Dia menyampaikan terhadap lelaki itu dan anggap saja tak kenal sekalipun lelaki itu dipenggal dan meminta untuk melalaikan peristiwa tersebut.
Serikat Bachi menyelenggarakan Rapat
Kemudian Dia menanyakan bagaimana dengan serikat Bachi? Chae eun berkumpul dengan orang-orang.
Disana ada yang mengatakan dan menyampaikan kalau Tagon akan disidang di Pengadilan Keramat. Orang itu menyampaikan kalau Dia sudah berjasa bagi warga Arthdal.
Tanpa Dia, tak sanggup menyalahkan suku Neanthal. Seorang lelaki berprofesi selaku Dokter juga hadir disana, tangannya gemetar kalau Dia yang sudah menghasilkan penyakit (racun) untuk membunuh suku Neanthal kala itu.
Orang-orang itu ternyata disebut selaku Georukeumihon. Tapi Dokter itu mengatakan, Bukan, Kami yang sudah mempergunakan Asa Hon, kemudian mereka yang diberi gelar rumit, Georukeumihon. (Sedangkan Bachi yakni Asosiasi para pedagang)
Asa Yon melapor terhadap Asa Ron, kalau serikat Bachi sedang melaksanakan rapat karenma Tagon, mereka menentang keputusan itu.
Asa Ron masih gelisah apa yang sedang dipikirkan Ta Gon wacana hal ini. Apakah Dia berkomikasi dengan ayahnya? Dan sejak kapan Ia melaksanakan itu?
Asa Ron jadinya akan mengajukan pertanyaan terhadap Dewa dan memerintahkan Asa Yon dan Asa Moi untuk menyiapkan Asap Keramat.
Haetuak (Yoon Sa Bong) mengajukan pertanyaan terhadap Taealha, menurutmu apa planning Tagon.
Taealha memerintahkan Haetuak pergi ke menara, namun di saat berlangsung di koridor Dia dihadang oleh sekumpulan prajurit.
Mihol menangkap Haetuak
Ternyata Dia juga sanggup berkelahi. Ternyata tentara itu orang suruhan Mihol.
Danbyeok mengajukan pertanyaan terhadap Ayahnya Sanung, apakah Tagon akan membiarkan semua ini? Sanung menjawab kalau mungkin Dia tak akan membiarkan ini.
Dia sedang berdoa untuk keamanan anaknya Tagon dan biar warga sekitar juga melihatnya Dia melaksanakan itu.
Disaat yang serupa Dia memandangi patung itu, Dia mengajukan pertanyaan apa arti dibalik jemari yang Aramun haesulla pahat?
Danbyeok mengajukan pertanyaan bagaimana kalau Tagon menentukan untuk mengacungkan pedangnya. Sanung menjawab, sekalipun Ia melakukannya, pedangnya akan ditujukan terhadap Asa Ron. Itu cantik untuk mereka.
Kemudian Danbyeok menjawab, bagaimana Jika ditujukan pada Ayah? Menurut Sanung hal itu tak mungkin.
Dia juga menyampaikan terhadap Ayahnya, kenapa mesti melaksanakan menyerupai ini? Tagon cuma ingin legalisasi dari Ayahnya.
Danbyeok kemudian menyampaikan selama ini Tagon sudah berkorban banyak, Tetapi Sanung menjawab, bukan berkoban. Ini yakni cara Tagon bikin puas ambisinya.
Sanung berupaya keras menyingkirkan Tagon
Ibu menceritakan ramalan Daraburu wacana Tagon, Danbyeok mendengar kalau waktu itu Ayahnya juga menolak mempercayainya. Makara kenapa Dia laksanakan ini pada Tagon? (Diramalan itu, Tagonlah yang mau membunuh Sanung)
Karena itu, Sanung berupaya keras membunuhnya. Jika Ia tak menyingkirkan Tagon dan Asa Ron belum mati dan Danbyeok akan terus dikendalikan.
Posisi Suku Saenyeok di Serikat terancam, Dia memerintahkan biar mencampakkan simpatinya dan tak mempercayai siapapun tergolong kakaknya, Tagon!
Mihol tiba dengan Haetuak, kemudian Dia menampar Taealha. Ayahnya sudah memberi halusinogen biar Haetuak mengatakan semuanya.
Dia mengatakan kalau Tagon mempersiapkan semua ini. Dia sungguh marah, Taealha meminta maaf pada ayahnya.
Kemudian Mihol menyuruhnya mencari tahu, apa planning Tagon sebenarnya, ini perintah Sanung Niruha. Dia mesti memperbaiki kondisi ini.
Kemudian Ayahnya meninggalkan suatu Bichwisan (Racun tanpa warna, tak meninggalkan wangi dan rasa) di atas meja.
Mihol tidak ingin tahu, apa planning Tagon, apa yang mau Ia perbuat, dll. Dia tak pernah mengikuti permainan yang tak dirancang olehnya.
Dia ingin Taealha menemui Tagon dan membunuhnya segera, Menurut Mihol Taealha sudah mengacaukan segalanya.
Danbyeok menemui Tagon
Di suatu hutan, Tagon sedang dalam perjalanan pulang ke Arthdal. Lalu Danbyeok menemui Tagon. Akhirnya Tagon menentukan untuk memerintahkan anak buahnya istirahat dan mendirikan tenda.
Kemudian mereka mengatakan berdua, kalau Dia kesini alasannya perintah Ayahnya alasannya Tagon melaksanakan Ollimsani (Ritual membimbing roh ke dewa) dan sesampainya di Arthdal Dia akan diadali.
Ayahnya kalut dan memerintahkan Tagon untuk pergi ke Aniartz (Daerah Mana lagi tuh?) Dia menyarangkan untuk membisu disana hingga sanggup kembali.
Kemudian Tagon bertanya, apakah Ini Idemu? Dia berterimakasih, Ayah akan murka kalau Danbyeok menemuinya. Dia menyuruhnya pulang.
Tagon juga berkata kalau Panglima pasukan perang, mesti senantiasa bareng dengan pemimpin Serikat.
Danbyeok mengatakan, Dia tak perlu mencemaskannya, Ia ingin Tagon menurutinya sekali ini saja.
Namun Jika Dia kabur apa artinya 20 tahun ini dalam hidupnya. (Duh perhatian banget sih adik sama Kakaknya ini).
Moogwang membunuh Suku Wahan yang sakit
Salah satu orang suku Wahan yang berjulukan Doldol sakit. Kemudian seseorang menyampaikan untuk melepaskan Doldol dan Dia. Pria itu akan merawatnya dan berjanji tidak akan kabur.
Kemudian Mugwang tiba dan memerintahkan tentara itu melepaskan ikatannya. Lalu Doldol disandarkan di suatu pohon, Moo Gwang menghenduskan pedangnya dan memenggal kepalanya. (Gila serem banget nih orang).
Mereka semua pada ketakutan dan menangis murung menyaksikan kepala Doldol di penggal.
Kemudian seorang tentara menyampaikan terhadap Mugwang kalau disini ada perempuan yang juga tak akan bertahan. Dia yakni Ibu Choseol, ialah Ibunya Tanya.
Moogwang meminta menyeret Dia. Tetapi Tanya memohon untuk jangan membunuhnya. Dia meminta tolong untuk mengampuni nyawanya dan berjanji akan setia.
Dia juga menyampaikan kalau perempuan itu yakni Kepala Suku Kami dan biarkan kami merawatnya.
Lalu Tanya mengigit jarinya hingga beradarah, dan meneteskan dan mengoleskan darah itu di kedua matanya.
Tanya mengutuk mereka
Di Sinopsis Drama Arthdal Chronicles Episode 4 hari ini Tanya juga mengutuk mereka semua. Dia berdiri dan berteriak menyampaikan “Aku Tan Ya dari Suku Wahan”.
“Orang yang pecahkan cangkang”
Aku kandidat kepala suku Wahan”
“Aku terhubung dengan spirit yang sudah dan dibangkitkan”
Aku danggeuri Suku Wahan (Danggeuri yakni seorang cenayang, dukun, orang pintar, orang yang sanggup menyaksikan masa depan)
Kemudian Moogwang mengajukan pertanyaan sedang apa Kau? Tanya mengutuk rakyat kalian (Saram/Arthdal).
Dia menyampaikan Dinding kerikil kalian akan roboh, rumah kalian akan menjadi reruntuhan.
Moogwang mengunjungi dan ingin menhenduskan pedangnya ke Tanya. Tetapi Tanya mengatakan, ORANG yang pertama kali menyentuhnya akan mati secara brutal!
Api biru akan melanda lahanmu layaknya angin ribut yang mematikan. Mayat kalian, orang renta kalian dan belum dewasa kalian akan membentuk gunung. Dan darah mereka akan membentuk sungai yang membeku.
Lalu mereka yang selamat tak akan sanggup mendapatkan belum dewasa diantara mayat-mayat itu.
Moogwang tak jadi menghantam Dia. Sedangkan Ibu Choseol menyaksikan serigala putih di samping Tan Ya.
Tan Ya melanjutkan kutukannya, Ibu yang selamat akan mengkonsumsi daging anaknya yang meninggal. Saat bulan muncul, belum dewasa mereka akan hidup lagi dan mengkonsumsi daging Ibunya sendiri. (Ngeri juga kutukan, akan jadi Zombie kah?)
Moogwang ketakutan
Tan Ya kemudian menangis dan berkata Serigala putih besar, jangan maafkan saya alasannya kepunahan Suku Wahan dan kumohon jangan pernah memaafkan orang-orang ini.
Moo Gwang dan tentara yang lain nampak ketakutan. Lalu Kitoha kemudian tiba dan berteriak, Hei bodoh! ngapain dengarkan omong kosong mereka. Dan menyampaikan Bunuh Dia!
Kemudian seorang tentara berkata terhadap Kitoha, orang yang pertama menyentuhnya akan mati dengan Brutal. Tapi Kitoha justru menghantam tentara itu.
Kemudian Tagon datang.
Dia mengunjungi orang-orang itu dan menyaksikan Tan Ya. Lalu berkata, kenapa Kau menangis setelah mengutuk?
Lalu Dia berkata, bagaimana cara Kami menyingkir dari kutukan itu? Dia mendekat. Tagon mempertegas, bagaimanapun Kepala Sukunya akan tetap mati.
Kemudian Tanya meminta biarkan Kami menguburnya selayaknya. Tagon menganggukkan kepala terhadap Moogwang dan Kitoha.
Lalu Kitoha mengajukan pertanyaan terhadap Tagon, Kamu menganggapnya serius? Tagon menjawab, Kamupun takut menjamah Dia bukan? Kitoha malah ketawa (lucu sih liatnya)
Tagon juga menyampaikan masih Ada hal penting menanti dan tak ada salahnya waspada.
Bersambung ke Part 2 ya (Segera ya masih ditulis).
Itulah Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 4. Awalnya sih sulit terlebih mengetahui nama-namanya yang asing terdengar.
Tetapi setelah berulang kali tayang akhrinya paham juga. Asli dongeng drama ini makin seru aja nih. Menurutmu gimana? Setuju gak?
Watch On Netflix
Nonton Online Arthdal Chronicles Episode 4
All images credit and content copyright : Netflix TVN
