Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 3, Hari Ini Sabtu 8 Juni 2019. Episode kedua kemarin, drama ini mendapatkan rating yang meningkat dibandingkan dengan episode sebelumnya. Rating kemarin meraih 8.2% di Seoul dan 7.3 seluruh Korea Selatan.
Drama Arthdal Chronicles hari ini melanjutkan sebelumnya, di saat Moo Baek sedang memburu kuda Kanmoreu yang ditunggangi Eun Seom (Aramun Haesulla).
Moo Baek memerintahkan Kitoga dan Moo Gwang untuk kembali melaporkan ini. Kalau mereka sedang mengerjar kuda Kanmoreu. Eunseom
Daftar Isi
- Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 3 Part 1
- Moo Baek menyadari kalau yang ia kejar yakni Aramun Haesulla
- Eun Seom kembali ke desa suku Wahan
- Suku Wahan dibawa ke Arth
- Ta Gon Merasa Senang
- Seorang pembuat Kegaduhan akan di aturan mati
- San Woong ingin Rakyat tidak suka Suku Asa
- Penyebab San Woong tidak suka Putranya Tagon
Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 3 Part 1
Ia gelisah apa yang mesti Dia lakukans ekarang untuk membantu Tan Ya. Eun Seom berhenti sejenak dan mengambil air.
Baca juga: Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 2
Namun Moo Bae sukses mengikuti dan melihatnya. Dia memburu Eun Seom lagi. Tapi Moo Baek menyampaikan dalam hatinya, “Jika kuda itu Kanmoreu, tidak ada kuda di dunia ini yang sanggup mengejarnya.
Moo Baek mengambil busur dan memanah Eun Seom. Tetapi Dia sukses menghindar.
Eun Seom merasa takut, alasannya yakni sebelumnya, Ia juga terluka dengan alat itu (panah). Secara tiba-tiba kuda itu berhenti dan berbalik arah.
Moo Baek menyadari kalau yang ia kejar yakni Aramun Haesulla
Eun Seom menghampiri Moo Baek. Mereka berdua saling berhadapan.
Mubaek terjatuh dari kudanya. Dia menyaksikan kudanya mengikuti kuda milik Eun Seom.
Dia lantas terbayang masa lalu, di saat Sanwoon menampilkan pedang kepadanya. Saat itu, Sanwoong menyampaikan bahwa jikalau di saat Kanmoreu mulai berlari.
Semua kuda musuh akan mengikutinya. Dia kesannya tak sanggup memburu Eun Sum. Suku Wahan yang jadi tahanan kesannya di bawa oleh pasukan suku Saram.
Namun Ibu Choseol (Ibunya Tanya) tak besar lengan berkuasa alasannya yakni kepanasan, Dia nampak tak kuat.
Para pasukan Saram menyuruhnya berdiri. Mereka kesannya melanjutkan perjalanannya lagi. Tan Ya masih berharap kalau Eunseom akan secepatnya tiba dan menyelamatkan.
Eun Seom kembali ke desa suku Wahan
Eunseom kembali ke pemukiman suku Wahan. Disana, Ia menyaksikan para penduduk sudah meninggal. Ia duka menyaksikan itu semua.
Tak ada satu orangpun yang selamat oleh kekejaman mereka. Kemudian Eunseom menyaksikan ikat rambut bunga yang di pakai Tan Ya.
Ia lekas mencari sesuatu yang sanggup digunakan selaku senjata untuk melawan orang-orang itu.
Dia mendengar bunyi anak kecil yang menangis, ternyata itu Do Ti (Go Na Hee), anak kecil yang waktu itu disuruh Tan Ya lari di saat Suku Saram merusak suku Wahan.
Doti merasa takut, alasannya yakni mereka membunuh semua orang. Doti menangis dan Eunsum menjajal menenangkan dan menghasilkan Dia tetap tegar menghadapi semua ini.
Eun Seom juga menyampaikan kalau Dia mendengar bunyi kuda itu, “Balik dari Serang”. Dia teringat perkataan Dal Sae, kesannya Eum Seom ingin menangkap pemimpinnya dan menukar nyawanya dengan suku Wahan.
Tiba-tiba tiba seekor kuda , Eum Seom cemas dan waspada. Namun ternyata itu cuma kuda tak ada orangnya. Lalu Dia menjajal menghampiri kuda itu.
Suku Wahan dibawa ke Arth
Balik ke para anjuran suku Saram, yakni suku Wahan. Yeol Son gelisah akan dimana kemana mereka.
Semua jalan disana buntu, kanan dan kiri tak ada jalan lain. Tapi salah satu pasukan menyampaikan kalau mereka akan naik ke tebing hitam itu.
Mereka satu persatu di angkut ke atas. Suku Wahan pada gelisah dan merasa ketakutan.
Mereka kesannya tiba di atas. Mereka masih disuruh jalan lagi menelusuri dalam goa. Disisi lain Kitoha, Moo Gwang dan Yang Cha juga menangkap suku lain dan dibawa ke atas tebing itu.
Tawanan Suku Wahan masih mesti naik lagi. Mereka menaiki transportasi kayu (anggap aja lift kayu). Dan kesannya mereka semua tiba di tebing atas.
Moo Baek tiba ke desa suku Wahan, Dia menyaksikan sesuatu yang mencurigakan dwan mengejarnya.
Moo Gwang melapor terhadap Ta Gon kalau seluruhnya sukses mereka bawa ke sini.
Pasukan Saram yang turun ke Iark sudah sukses menangkap setidaknya 2000 budak. Hae Too Ak, orang terdekat Ta Gon menyampaikan kalau mereka semua akan sungguh kaya.
Ta Gon Merasa Senang
Ta Gon mengajak seluruhnya untuk kembali ke Arthdal. Mereka semua bergembira. Kitoha menampilkan ada yang gila pada salah satu suku yang Ia tangkap (suku wahan).
Mereka sanggup mengatakan bahasa mereka. Ta Gon kemudian menyaksikan mereka.
Disaat yang bersamaan, ada seorang budak yang dipenggal kepalanya, mereka dari suku Hopi, dan dipenggal alasannya yakni mencuri hasil serikat panen Arthdal.
Berikutnya ada seseorang yang hendak di penggal lagi, Dia menyampaikan bahwa selama ini sukunya sudah membajak dataran bulan hingga kerikil hitam hancur.
Mereka melakukan pekerjaan menghasilkan pengairan, tetapi suku mereka tetap mati kelaparan. Sedangkan gudang Klan Asa sarat akan hasil panen.
Padahal Klan Asa tak melakukan apapun. Lalu Petugas mengatakan, kalau Klan Asa yakni klan pertama yang tiba di Arth.
Mereka mengatakan, kalau hasil panen suku-suku lain untuk Klan Asa bukanlah untuk rakyat suku Asa melainkan untuk persembahan para Dewa.
Seorang pembuat Kegaduhan akan di aturan mati
Kemudian penjaga itu menyampaikan apakah Kamu Jiwa Gunung Puncak Putih? Tetapi orang yang hendak di penggal itu berbicara, kalau Dia sudah mereka habisi semua 8 tahun lalu.
Dia juga menyampaikan selama ini klan asa tak melakukan apapun. Bahkan Ta Gon Lah yang menyingkirkan para Neanthal dari Dataran Bulan.
Kemudian orang yang mengalirkan air ke tanah gersang yakni Suku Hae yakni Hae Mi Hol.
Sebelum di penggal orang itu meneriakan kata-kata “Di bawah langit dan di Arth, tak ada suku yang lebih unggul dan lemah dari pada lainnya, semua suku derajatnya sama”.
Itu yakni kata-kata Aramun Haesulla, pencipta Serikat Arthdal. Petugas itu sudah muak mendengar perkataan lelaki itu. Dia ingin memenggalnya sendiri.
Namun seseorang menghentikannya. Dia yakni San Woong (Kim Eui Sung), ayahnya Ta Gon.
Dia menanyakan terhadap orang bersalah ini menghasilkan kebisingan disini. Petugas itu menyampaikan kalau Dia bareng pengikutnya mencuri hasil paneh dan dibawanya ke kuil.
Akhirnya Sawoong/ Sanung dengan kekuasaannya meminta untuk menangguhkan sanksi lelaki tersebut. Dia akan membahas ini bareng dengan Asa Ron (pendeta tinggi di Arth).
San Woong ingin Rakyat tidak suka Suku Asa
Sesampai di kediamannya, Dia memerintahkan anak sekaligus kaki tangannya Dan Byeok (Park Byung Eun) mengeksekusi mereka semua kecuali pemimpinya.
Dan Byeok bertanya, kan semestinya yang di sanksi cuma pemimpinnya saja. Hal ini akan memunculkan kegemparan. Saat ini rakyat sudah tak puas dengan Klan Asa.
Sawoong ternyata licik, Dia ingin Rakyat tidak suka Klan Asa bukan dirinya.
Kemudian sesampai di ruangannya, seseorang menodongkan pisau ke leher San Woong. Dia berkata, apakah Kamu mencintaiku atau tidak? Dia yakni Taealha (Kim Ok Bin)
Lalu Sanwoong menjawab bahwa Dia mencintainya, Lalu mengajukan pertanyaan dan ingin tahu secepatnya wacana pergerakan Tagon.
Taealha kecewa, alasannya yakni yang dipikirannya cuma ada Tagon… Ta Goon. Dia kemudian bertanya, kenapa Dia tidak suka putranya?
Penyebab San Woong tidak suka Putranya Tagon
Dia menyampaikan kalau Dia bukan benci terhadap Tagon. Tetapi di saat kelahirannya, seorang dukun yang mendengar sabda dari Daraburu (sejenis Dewa kepercayaan) menyampaikan kalau sebuah di saat nanti Dia / Tagon akan membunuhnya.
Dia juga akan membubarkan Serikat Arthdal. Dukun itu juga berkata kalau Suku Saenyeok dan suku lain yang mengikuti Saenyeok yakni milik Sanwoong dan akan dipimpin dan dilindunginya.
Sanwoong tidak mau membunuhnya dan akan memandunya. Tetapi dukun itu berkata, sekalipun Dia tak membunuh Tagon, Dia akan menjadi kerikil sandungan baginya dan akan senantiasa mengusiknya.
Suku Gunung Putih, lambat laun akan mengenali kehabisan Sang Woon.
Balik lagi ke masa Sekarang. Pertanyaan Taealha, wacana mengapa Dia amat tidak suka Ta Gon dijawab, kalau sebenarnya ini bukan benci melainkan ketakutan.
Sang Wong Takut jikalau kesannya ia akan membunuh putranya sendiri. Taealha menyampaikan terhadap Sang Woon untuk agar tak kalut akan hal itu. Karena Ta Gon menuruti perintahnya selama ini menyerupai seorang prajurit.
Sang Woon meminta Taelha untuk menikah dengannya. Dia berkata, Kau mau kan denganku?
Taelha menjawab ayahnya niscaya akan sungguh senang, tetapi kontrak nikah mereka tak cuma melibatkan mereka. Ini akan megubah dinamika kekuasaan Arthdal.
Dan suku gunung putih akan menentang mereka. Terutama Asa Ron yang licit dan suka berkomplot.
Demikian yakni Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 3 Part 1 / Bagian pertama
Bersambung ke Part 2 (Bagian terakhir) updatenya besok pagi ya !
Watch On Netflix
Nonton Online Arthdal Chronicles Episode 3
All images credit and content copyright : Netflix TVN
