Rating episode pertama kemarin menemukan 6.7% dan dan meraih 8.0% memunculkan Arthdal Chronicles film tv kabel dengan rating apik tahun 2019 di pemutaran perdananya.
Drama Arthdal Chronicles Episode 2 hari ini, 2 Juni 2019 di awali dari Eun Seom yang berteriak Ibu…Ibu.. dalam mimpinya. Melanjutkan kemarin orang-orang suku Wahan yang mulai curiga Eun Song sanggup bermimpi.

Daftar Isi
- Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 2 PART 1
- Eun Seom mencuri Kuda
- Choseol cemas Tan Ya tak sanggup jadi Kepala Suku
- Eun Seom pergi dari Suku Wahan?
- Choseol meminta Eun Seom meninggalkan sukunya dikala peringatan Spirit Bunga
- Tan Ya tak jadi sedih
Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 2 PART 1
Lalu sekumpulan orang di suku Wahan menanyakan apakah Dia bermimpi. Mereka semua hasilnya mengerjakan rapat wacana dilema mimpi itu.
Baca juga: Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 1
Seseorang bicara, Tan Ya lahir dikala komet biru, tetapi Dia tak sanggup berkhayal jadi menyalahkan Eunseom yang mencuri mimpinya.

Tan Ya tak baiklah dengan pertimbangan itu. Lalu Eun Summengakui kalau Dia memang bermimpi. Lalu Dia juga berbicara, Dia sudah berkhayal sebelum Ia tiba ke wilayah itu.
Jadi tak mungkin Dia mencuri mimpi Tan Ya.
Kemudian Yeol Son memerintahkan Book Soe (Kim Choong Gil) untuk berbicara, Kemudian berkata kalau Ia menyaksikan Eun Seom mengerjakan tarian spirit Choseol (Ibunya Tan Ya)
Orang-orang tak percaya, alasannya merupakan tarian itu sukar dan bagaimana Dia menimba ilmu tarian Choseol. Karena tarian itu cuma ditangani untuk keturunan kepala suku.
Lalu Eun Seom menjawab, Dia cuma menyaksikan satu kali saja. Orang-orang suku Wahan tak percaya. Lalu Tan Ya menerangkan bahwa Dia sanggup menggandakan apa saja dengan melihatnya satu kali saja.
Eun Seom mencuri Kuda
Disaat suana memanas, seorang tiba dan berkata “Benar Eun Seom merupakan seorang pencuri, Dia mencuri kuda yang kita buru”.
Semua orang kian marah.
Dia membawanya ke kuda itu, kemudian Yeol Son, ayahnya Tan Ya mempertegas, apakah Dia benar mencuri kuda itu?

Lalu Tan Ya membelanya, Dia juga tahu bahwa Eun Seom mencuri kuda itu, tetapi Dia tidak ingin kuda itu untuk dirinya sendiri.
Tan Ya menerangkan kalau Eun Seom meletakan kuda itu disini demi suku kita. Orang-orang tak tahu maksudnya?
Kemudian Tan Ya sudah kekurangan kata-kata (lucu banget). Dia menyerahkan ke Eun Seom untuk menerangkan (lucu asli).
Eun Seom mulai melantur, bahwa Dia akan menunggangi kuda itu, mudah-mudahan kalau berpergian lebih singkat (ini mungkin suku yang belum mengenal kuda sebegai kendaraan ya).
Semua orang menilai idenya aneh. Semua orang ingin mengusirnya, tetapi Tan Ya senantiasa melarangnya.

Cho Seol membisikan sesuatu terhadap Yeol Son, kemudian Yeol Seon selaku pemimpin yang bijak menggunakan kata-katanya mudah-mudahan Eun Seom menandakan bahwa Dia sukses menunggangi kuda sebelum bulan purnama tiba, Jika Dia gagal mereka akan mengusirnya.
Yeol Son merupakan seorang pengrajin (pembuat barang-barang). Pencipta sesuatu gitu, alat-alat canggih.

Choseol cemas Tan Ya tak sanggup jadi Kepala Suku
Yeol Son dan Cho Seol cemas kalau Tan Ya tak sanggup menjadi pemimpin kepala suku, mimpi pertama yang Ia dapatkan dikala kecil waktu membantu EunSeom dan Asa Hon yang gres datang.

Namun semenjak itu Dia tak sanggup berkhayal lagi hingga sekarang. Cho Seol menyuruhnya percaya terhadap putrinya kalau Dia merupakan komet biru.
Disisi Lain Eun Seom mengamati kuda yang sudah terbaring itu. Dia ingin mengalah dan membunuhnya.
Lalu Dia dilempar dengan kerikil oleh Tan Ya. Mereka berantem dan Tan Ya yang murka mengejar-ngejar Eun Seom yang panik menyaksikan amarah dari Tan Ya.
Tan Ya terus mengejarnya hingga hingga di akrab danau dengan air yang nampak surut, tak sengaja Ia merobek baju Eun Seon dan Dia menyaksikan keropeng/kerak/bekas luka biru (tanda biru di punggungnya) milik Eun Seon.

Suana jadi duka dikala EunSeom kembali mengenang ibunya. Dia menceritakan terhadap Tan Ya bahwa Dia mencari jalan saban hari untuk turun dari tebing hitam.
Namun dikala mereka sukses turun, Ibunya berkata terhadap EunSeom bahwa Dia memanfaatkannya. Lalu sang Ibu meninggal dan Itu menjadikannya duka hingga dikala ini.
Eun Seom pergi dari Suku Wahan?

Tan Ya tahu bahwa Eun Seom akan pergi alasannya merupakan Dia berjanji kalau keropeng/ luka biru di punggungnya sudah luntur, Eun Seom akan pergi dari suku Wahan.
Namun setelah Tan Ya meninggalkan Eun Seon sendiri di danau itu. Ibunya Tan Ya, Cho Seoul tiba dan mengingatkan Eun Seom menempati perjanjian itu. Dia mesti melewatkan wilayah itu.
Eun Seom menjawab pernyataan Cho Seoul bahwa dirinya juga suku Wahan, Cho Seoul takut kalau Eun Seom menjinjing sial dan musibah untuk suku Wahan.

Dia tak sanggup jadi suku Wahan, kemudian Eun Seom mengenang perkataan ibunya kalau ia bilang kalau hidup bareng Saram, saya akan jadi Saram, Dia hasilnya sedih.
Tan Ya sedang berlangsung dan menangis di dataran bunga alasannya merupakan menduga Eun Seom akan secepatnya meninggalkannya. Tetapi tidak Eun Seom masih belum meninggalkan Suku Wahan.
Choseol meminta Eun Seom meninggalkan sukunya dikala peringatan Spirit Bunga

Sedangkan Eun Seom berlari dari hutan dan melompat ke suatu danau, Dia menimbang-nimbang nasehat Ibunya Tan Ya kalau Dia mesti pergi tanpa ragu setelah peringatan spirit bunga. (Gila pemandangannya anggun banget…)
Tan Ya menemui Cho Seoul di suatu pohon renta (mungkin wilayah keramat dan suci). Mereka berdua mengerjakan tarian suci.
Tan Ya belum sukses mengerjakan Tarian dengan sempurna. Dia mesti menimba ilmu trian serigala putih mudah-mudahan sanggup bermimpi. Lalu Eun Seom dari belakang menyaksikan itu.
Sekarang ke suku Saram, Kitoga, Moo Gwang dan Yan Cha sedang mengerjakan perjalanan untuk ke suku Ago yang memberontak.

Astaga hebat mereka membangun suatu lift kayu di tebing hitam dengan memperkerjakan banyak orang. (gila suku Saram yang paling terdepan pemikirannya berkat Hae Mi Hol).
Lift itu dipergunakan untuk menuju Iark. Benar-benar teknologi yang mutakhir di masa itu.
Balik lagi ke suku Wahan, Tan Ya sedang berlatih tarian suci itu sendirian.
Dia lagi-lagi gagal dan terjatuh, kemudian Tan Ya menangis alasannya merupakan Dia tak hafal tarian spirit itu.

Kemudian Cho Seoul belakang dan Tan Ya berkata, kenapa Dia (Tan ya) tak sanggup melarikan diri bareng Eun Seom?
Sang Ibu menerangkan bahwa Dia terikat bahwa Dia merupakan penurus kepala suku Wahan.
Sang Ibu juga berkata kalau Eun Seom merupakan orang yang menuruni tebing hitam, dan Dia mesti kembali ke wilayah Ia berasal.
Tan Ya tak jadi sedih
Tan Ya hasilnya merasa bahagia di saat Ibunya menerangkan bahwa Eun Seom tidak akan pergi sekarang, alasannya merupakan masih ada yang terikat dengannya di wilayah ini (Di suku Wahan).
EunSeom sedang mengatakan hati ke hati dengan kuda itu. Tan Ya mendantangi EunSeon dan berkata, katanya Kamu mau pergi? Kenapa masih disini?

Eun Seon menerangkan Dia akan pergi dikala Kamu (Tan Ya) sudah hafal menari, bermimpi, dan jadi kepala suku yang baik.

Watch On Netflix
Live Streaming TVN on Vidio
Bersambung ke Part 2 (Besok ya ngantuk banget..)
Cerita sinopsis serpihan kedua akan di tulis besok hari 3 juni ya, Adminnya mau ngelanjutin namun udah ngantuk duluan…maaf!
All images credit and content copyright : TVN