Biasanya sih suka nungguin tamat dahulu gres nonton, namun kali ini gak sanggup sabar untuk menonton Oppa Joong Ki! Episode hari ini, yang tayang mulai Sabtu malam 1 Juni 2019 ya.
Dimulai dari suatu gubuk di pedalaman, terdapat seorang Bayi dan Ibu. Seekor ular putih mengunjungi mereka.
Daftar Isi
- Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 1 PART 1
- Di Danau Langit puncak Gunung Putih
- PERANG DIMULAI!
- Di dalam rumah / gubuk!
- Ragaz Mati
- Ta Gon Membawa Bayi Igutu bersamanya
Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 1 PART 1
Ibu tersebut berkhayal buruk wacana seseorang yang ingin mengambil bayinya itu lantaran bayi itu terkutuk. Ibu itu bilang “Tidak..tidak”.

Ketika ular putih mendekat, mata bayi itu berwarna merah.
NARATOR berkata:
Di Zaman insan turun dari pohon, mereka menuntut ilmu memakai api dan menghasilkan pisau tajam. Menciptakan rodak dan mengawali meratakan jalan.
Baca juga: SINOPSIS Arthdal Chronicles Episode 1 – 18 Terakhir (Song Joong-Ki dan Kim Ji-Won)
Dan mulai tinggal di satu tempat, tetapi mereka tak memiliki seorang pemimpin atau raja bahkan hasrat untuk menjadi yang tertinggi, negeri nenek moyang tersebut yakni tempat Arth.
Kumpulan orang sedang berlari. Namun ada binatang buas yang mulai memangsa mereka. Sekumpulan orang itu pada panik, satu persatu meninggal dengan tragis sampai tubuhnya terpotong. Hewan buas apakah itu?
Dan tersisa seseorang berjulukan Moo Gwang (Hwang Hee), ternnyata orang itu yakni manusia. Tapi orang itu sukses selamat berkat kawan mereka mulai tiba dan menjatuhkan anak panah.
Manusia yang seakan-akan binatang buas itu dinamai “Neanthal”. Sedangkan Ketua golongan itu yakni Moo-Baek (Park Hae Joon).
Seseorang dari golongan itu berkata, cuma 1 binatang hina saja sanggup
Moo Gwang yang terpanah di kakinya menyampaikan tidak apa-pa terhadap Moo Baek, Dia memerintahkan mengejar insan buas itu ke arah hutan.
Mereka semua berlari mengejar 1 lelaki buas itu.
Di Danau Langit puncak Gunung Putih
Ada Hae Mi Hol (Cho Seong Ha), Asa Hon (Choo Ja Hyun), Moo Baek ialah suku Arthdal. Saat itu Moo Baek pertama kali dalam hidupnya menyaksikan makhluk dengan MATA BIRU dan Darah Biru disebut Neanthal.

Ada 3 Neanthal yang datang, Dia yakni Raknruv, Ragazeu (Yoo Teo) dan seorang wanita.
Pemimpinnya Raknruv menyampaikan terhadap Hae Mi Hol, Apa maumu?, Dia menjawab “Aku ingin kerja sama”.
Untuk apa kita melakukan pekerjaan sama, lantaran kita berlainan tegas Raknruv. Bahkan alam menawarkan apapun yang Dia inginkan.
Kemudian Moo Baek membuka suatu meja yang berisi kacang, jelal, gandum dan bawang putih.
Raknruv berkata apa maksud ini semua? Kemudian Hae Mi Hol menyampaikan ini wacana Kultivasi dan anrikultura
Dia ingin memadukan kekatan untuk membangun bangsa. Dia ingin membangun bangsa dan menjadi puncak tertinggi. Arthdal dan Nweantal ingin memadukan kekuatan.
Tetapi pemimpin Nweantal menolak kolaborasi dengan Arthdal. Karena Dia tak memerlukan apapun yang dimilik Arthdal
Sepulangnya, para golongan itu mengajukan pertanyaan apakah mereka jadi melakukan pekerjaan sama, salah satu orang itu menyebutkan konferensi mereka gagal.
Tapi pemimpin kita akan menampilkan suatu kado dan mungkin akan mengganti fatwa suku Nweantal.
Moo Baek menemui Ta Gon (yang masih muda). dan menyampaikan negosiasinya gagal. Tagon berkata bermakna kita perang. Perang akan dimulai.
PERANG DIMULAI!

Setahun sekali para Neanthal berkumpul untuk merayakan ekspo bulan sabit selama 7 hari. Dan ini peluang emas suku Arthdal untuk menyerang.
Dari seekor kuda yang sakit, Suku Arthdal menerima penyakit menular yang cuma akan menjangkit sukuk Neanthal dan hewan.
Hadiah yang ingin Sanung / Hae Mi Hol berikan yakni suatu kain yang sudah terinfeksi penyakit menular dari kuda itu. Asa Hon menjadi tumbal untuk suku Arthdal.
Asa Hon menyaksikan seorang Ibu yang sudah mati, tetapi Ibu tersebut menjinjing seorang bayi dan Dia masih hidup. Setelah sukses meracuni semua, mereka aben seluruh tempat di Attirad, tempat Neanthal.

Setelah pada keracunan mereka semua pada terbakar hidup-hidup. Namun Ragaz masih sanggup bertahan.
Asa Hon murung dan menyadari bahwa penyebab penyakit menular itu, disebabkan oleh barang / kain yang Ia bawa. Salah satu pasukan menerangkan iya ini benar, Sanung Niruha / San Woong(Kim Eui Sung) sang pemimpin suku yang menampilkan perintah itu
Pasukan itu mengajak Asa Hon untuk ikut dengannnnya. Namun Asa Hon melolak dan meminta pasukan itu menyampaikan terhadap Hae Mi Hol “Bahwa Aramun Haesulla/ Asa Hon, pendiri serikat Arrhdal sudah tewas”.
Ragaz tiba dan menikam pasukan itu dari belakang dengan tangannya. Dia menyampaikan terhadap Asa Hon kalau kaumnya sungguh jahat.
Ragaz kesakitan lantaran racun tetapi Asa Hon memintanya untuk bertahan dan pergi dari tempat ini serta menyelamatkan anak-anak.
Neanthal, yakni suku yang memiliki mata tajam dan sanggup menyaksikan dalam gelap, mereka juga memiliki kecepatan yang hebat dibanding suku yang lain dan menduduki spesies terkuat di saat ini.
PAsukan suku Arthdal melapor terhadap Sanung Niruha bahwa mereka sudah sukses menaklukan suku Neanthal.
Sanung Niruha sungguh besar hati terhadap Ta Gon. Karena seluruh rencana ini di buat oleh bocah itu (Ta Gon yang masih pemuda).
Di dalam rumah / gubuk!
Asa Ron berkata terhadap Hae Mi Hol, kita sudah menang perang tetapi Neanthal belum punah dan mereka sungguh berbahaya, San Woong tiba dan menyarankan untuk mengawali pemburuan dan membunuh mereka semua. Ini yakni pemburuan besar.
Itulah permulaan kisah dari pemburuan Moo Baek dan kawan-kawannya! (Di permulaan cerita) yang ternyata sedanmg mengejar-ngejar Ragaz!
Ragaz menampakan diri kepasukan Moon Baek. Dia berlari dengan segera dan melawan mereka semua.
Gila! ngeri banget menyaksikan Ragaz menghabisi semua pasukan itu. Seorang anak kecil Neanthal berlari membawakan obat untuk Asa Hon.
Wanita yang di gubuk permulaan (ada ular putih itu yakni Asa Hon dengan bayinya).
Bayi itu terlahir di saat terjadi komet biru dan akan menjadi bencana. Dia berkhayal buruk wacana seseorang yang mau mengambil bayinya.
Ini yakni pertama kalinya Dia bermimpi, lantaran selama jadi suku Arthdal Saram Hon tak pernah bermimpi.
Bayi itu ternyata Eun Sum (calon yang mau diperankan oleh Song Joong Ki).
Asa Hon menjinjing Bayinya ke berlari, lantaran mendengar Ragaz sedang bertarung sendirian dengan suku Arthdal.
Ragaz Mati
Ragaz sekarat, Dia sudah tertusuk, terpanah dan di saat nyaris membunuh Moon Baek, sebatang panah menusuk lehernya dan Dia lemah. Kemudian Dia diserang habis-habisan oleh suku Arthdal

Saat sekarat, Ragaz menyodorkan pesan terakhir, kalau Dia berkhayal tadi malam menyaksikan selesai zaman wacana suku Arthdal. Bahwa mereka semua akan saling bunuh membunuh satu suku sendiri.
Kemudian datanglah Ta Gon, Ternyata Dia yang sudah memanah leher Ragaz. Mulai di sekarang ini Ta Gon yang mau memimpin pemburuan ini. Ta Gon yakni anak dari San Woong.
Ta Gon melaksanakan Ollumsani terhadap anak buah yang sekarat respon pertandingan dengan Ragaz (Ritual Pra / Pasca Kematian untuk membimbing roh ke dewa)
Ta Gon bukan dari Klan Asa (Seperti Asa Ron), semestinya Dia tak sanggup melaksanakan itu, tetapi Ta Gon menyampaikan Dia siap melakukannya.
Mereka semua menuruti perintah Tagon untuk memberkati ksatria Arthdal yang sedang sekarat itu. Kemudian Ta Gon mempercepat selesai hidup orang itu dengan menusuknya.
Ta Gon memerintahkan semua pasukan menjinjing jazad para mereka. Moo-Baek menyampaikan terhadap Gil Sun bahwa jangan mendukung Tagon. Karena Moon Baek tak suka Ta Gon melaksanakan Ollumsani yang semestinya cuma sanggup ditangani klan Asa.
Ta Gon Membawa Bayi Igutu bersamanya
Ta Gon sedang berlangsung bareng 2 anak buahnya, Dia menerima sosok bayi Igutu (campuran Saram dan Neanthal). Anak buah itu menyampaikan bahwa jikalau ada Igutu tragedi akan datang, tetapi kedua anak buah itu justru di bunuh oleh Ta Gon. Asa Hon menyaksikan itu semua dan ketakutan.

Ta Gon menggendong dan menjinjing bayi Igutu itu bersamanya kemudian Dia bernyanyi. Asa Hon teringat terhadap nasihat seseorang dari mimpinya, tidak untuk mengejar orang yang bernyanyi.
Di malam hari Asa Hon murung memandang Ragaz sudah mati digantung di suatu pohon.
Bayi itu sudah di kutuk oleh Dewa Arth (kepercayaan suku Arthdal dan klan Asa)
Asa Hon menjinjing bayi itu menuruni tempat tebing hitam (yang dipahami berbahaya).
Asa Hon melaksanakan perjalanan jauh, bahkan melalui sungai yang jurang demi meraih tebing Hitam.
Agar Dia sanggup hidup damai berdua, Dia ingin turun dari dasar tebing itu. (Apakah suku Arthdal dan Nweantal hidup berlainan dengan insan biasa ? )

Asa Hon mencari jalan untuk turun ke bawah, Dia memasuki suatu goa dan tampaknya sukses turun
Nonton Online
Watch Now
All images credit and content copyright : TVN